Program Berbagi Ilmu Antar Relawan (BIAR) kembali diselenggarakan bagi para relawan MER-C pada awal bulan November (1/11) lalu. Dengan mengambil tema “Mengenal Kamar Bedah”, teman-teman relawan diajak untuk lebih mengenal apa dan bagaimana situasi kamar bedah pada saat terjadinya bencana. Jumlah relawan yang mengikuti program ini sekitar 23 orang yang terdiri dari relawan medis maupun non medis terlihat. Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan ini dari awal sampai akhir.
Materi mengenai “Kamar Bedah” ini disampaikan oleh relawan perawat senior MER-C yang sudah sering terjun dalam misi-misi kemanusiaan MER-C ke daerah bencana, yaitu Ita Muswita, Rita Elseria, Lina, dan Yuyum Rumyati. Empat relawan tersebut merupakan para perawat yang kesehariannya adalah perawat OK (perawat bedah/perawat ruang operasi) di rumah sakit. Selain memberikan materi mengenai kamar bedah, mereka juga membagi pengalaman dan penjelasan mengenai kondisi yang terjadi di lapangan dilengkapi dengan sejumlah foto-foto dokumentasi kegiatan.
Pada pengenalan awal diberikan penjelasan mengenai apa dan bagaimana ruang bedah atau ruang OK, mulai dari barang-barang dan peralatan yang terdapat di dalamnya, struktur dan posisi SDM, bagaimana mensterilkan alat-alat operasi, serta alternatif barang atau peralatan apa saja yang bisa digunakan apabila ada alat atau barang yang kurang atau tidak tersedia. Hal lainnya yang diajarkan pada pengenalan awal ini juga mencakup bagaimana cara cuci tangan yang baik, memakai pakaian operasi, jubah, sarung tangan, topi, masker operasi secara lengkap dan benar agar kita tetap dalam kondisi steril.
Selain penjelasan mengenai orang-orang yang bertugas di kamar bedah, juga dijelaskan bagaimana tahapan menyiapkan pasien yang akan diberi tindakan pembedahan, mulai dari pasien datang dari ruang perawatan sampai dengan pasien itu siap untuk diberi tindakan. Peserta diajarkan bagaimana cara yang benar ketika memindahkan pasien dari brankar (tempat tidur pasien) ke meja operasi, mencuci, membersihkan, mensterilkan, dan mengatur posisi pasien. Selain itu, peserta juga diberitahukan dimana posisi yang baik untuk menempatkan SDM-SDM di ruang OK seperti tenaga anastesi, operator, dll agar tidak mengganggu arus lalu lintas di ruang bedah tersebut.
Selain penjelasan berupa teori, pelatihan ini juga dilengkap praktek langsung dengan menggunakan boneka (manekin). Secara bergantian, semua peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan apa yang sudah dijelaskan pemateri. Suasana praktek dipenuhi dengan canda tawa, sebab ternyata banyak dari para peserta yang melakukan kesalahan pada saat praktek. Para pemateri dengan sigap langsung mengoreksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta.
Dengan adanya pelatihan kamar bedah ini, diharapkan relawan MER-C bisa lebih siap dan sudah terlatih saat harus membantu tindakan operasi di daerah bencana. Untuk selanjutnya program berbagi ilmu ini akan terus diadakan dengan berbagai macam tema yang terkait dengan medis dan bencana sehingga bisa menambah ilmu dan ketrampilan relawan.
Sumber :
http://www.mer-c.org/events/681-biar-qmengenal-kamar-bedahq.html
2 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar